Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Nusa Tenggara Barat
151 dilihat
14 Juni 2024
TOT: PERAN STRATEGIS STAKEHOLDER DALAM KESUKSESAN PROGRAM ICARE BUDIDAYA AYAM DAN JAGUNG
SobatTani, Sistem integrasi ayam dan jagung dalam program ICARE di Lombok Tengah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya pakan, tetapi juga memastikan ketersediaan pakan berkualitas. Untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan usaha, program Training of Trainer (TOT) memainkan peran penting dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani, untuk dapat menerapkan teknologi dan praktik terbaik dalam budidaya jagung dan pemeliharaan ayam kampung unggul.
Kegiatan dilaksanakan di hotel Mataram Plaza Rabu - Kamis (12-13/6/2024) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Kepada Bidang Koprasi dan UKM Provinsi NTB, Kepala Bidang Agribisnis, Penyuluhan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Kepala UPT Kecamatan Praya, Praya Barat dan Praya Tengah serta PPL, OPT dan Veteriner di Kecamatan Praya, Praya Tengah, Batukliang, Kopang Pringgarat, Janapria, Batukliang Utara, Jonggat dan Pujut. Dalam sambutannya, Kepala BSIP NTB menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam mengikuti program ini, yang saat ini hanya tersedia di 9 provinsi, termasuk di Lombok Tengah. Ke depannya, program ini akan direplikasi di daerah-daerah lain. Beliau berharap sumber daya manusia (SDM) dapat dipersiapkan dengan sebaik-baiknya melalui kegiatan ini. “Dengan komoditas ICARE yaitu ayam dan jagung, diharapkan kebutuhan berbagai event internasional dapat terpenuhi, mengingat banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi.” Kepala Dinas Koperasi berharap narasumber dapat memberikan tata cara pembelajaran memahami dasar-dasar akuntansi yang sederhana dan mudah ditangkap oleh peserta agar saat diaudit tidak salah arah, serta menyediakan cara untuk memahami akuntansi keuangan. Beliau menekankan kepada pengurus untuk rajin mencatat karena catatan itu penting, mengingat problematika kita adalah ketidakmampuan menelusuri jejak KUD, sehingga perlu mendorong pengelolaan koperasi dengan sistem digital agar dokumen tidak hilang karena bencana. “Dengan semangat dan keyakinan, tidak ada sesuatu yang tidak bisa kita laksanakan.” Ungkap beliau Kadis Pertanian Kabupaten Lombok Tengah dalam arahannya menekankan pentingnya pembukuan yang akurat dalam pengelolaan koperasi. Beliau menyebutkan bahwa seringkali kelemahan utama adalah kelalaian dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran, yang menyulitkan evaluasi dan akuntabilitas. Beliau juga menekankan bahwa koperasi tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi kesejahteraan banyak orang, termasuk 2008 anggota petani jagung di lokasi ICARE. Kadis berharap semua anggota CPCL bisa menjadi anggota koperasi dan mengatasi tantangan seperti keterbatasan pakan dan biaya tinggi. Guna menunjang kegiatan ini materi yang di disampaikan antara lain Standar pembibitan ayam kampung unggul mendukung korporasi petani, Budidaya dan bisnis ayam kampung unggul, Standar Budidaya dan bisnis jagung mendukung korporasi petani dan materi terahir yaitu Pembentukan dan penguatan kelembagaan koperasi petani Dengan kegiatan ini, diharapkan para pengurus koperasi dapat memahami dan mengimplementasikan sistem pembukuan yang baik dan benar, sehingga setiap pemasukan dan pengeluaran dapat tercatat dengan rapi dan transparan. Hal ini penting untuk memastikan akuntabilitas dan kredibilitas koperasi, terutama dalam memanfaatkan dana yang disediakan oleh Bank Dunia untuk mendukung komoditi jagung dan ayam.